Allah, ampuni aku tidak bisa menyukai sesuatu yang ia suka.


Image result for dia yang bisa menjaga suaminya


Dia begitu mencintai suaminya..
Menghargai dan melakukan sesuatu yang dianggap penting untuk suaminya dari mulai bangun hingga tertidur kembali, ia seorang istri yang begitu perhatian.
Penebar senyum terbaik dihadapan suaminya..

Tapi suatu ketika, diwaktu subuh.. ia membangunkan suaminya dengan sentuhan lembut, kemudian duduk terdiam tanpa kata dan senyum..
Mengapa?

"Wahai istriku, kenapa kau membiarkanku terbangun tanpa melihat senyum dari mu?
tidak biasanya kau seperti ini, apakah ada hal yang mengganggu pikiranmu sayang?"

Wajahnya terlihat sedih, ia berjalan keluar kamar untuk segera mengambil air wudhu tanpa menjawab dulu pertanyaan sang suami.
("Ampuni aku Allah, tak seharusnya aku bersikap cuek pada suamiku kalau tidak ia melukai hatiku dengan perkara yang dia lakukan. Aku tahu engkau tidak melarangnya.. tapi aku begitu khawatir dengan asap yang sering kali mengepul dimulutnya. Apakah aku sudah salah Allah, tidak menyukai apa yang ia suka?)

Wajahnya terlihat cantik bercahaya dengan air wudhu, tapi kesedihan tidak bisa bersembunyi.

"Aku sudah ambil air wudhu mas, aku gelarkan sajadah untukmu. Ku tunggu disini untuk sholat berjama'ah".

Tanpa jawaban juga, suaminyapun segera pergi mengambil air wudhu.
Subuh yang sunyi..
Selesai sholat, ia cium tangan suami yang begitu dicintai. Tanpa sadar air mata jatuh menetes dipermukaan punggung tangan suaminya..

"Kenapa engkau menangis wahai istriku? Apa aku telah melukai hatimu sampai aku tak bisa mengetahui isi hatimu?"

"Sakit rasanya hati ini mas, entah kenapa begitu sakit seperti aku akan hidup sendiri".

"Kebutuhan apa yang kurang untuk menyembuhkan rasa sakitmu? .. selama ini engkau satu-satunya wanita yang aku cinta, semua sandang,pangan dan papan aku berusaha untuk mencukupinya.. meskipun terkadang aku pusing dengan tanggung jawabku ditempat kerja... tapi sama sekali aku tak pernah mengeluh untukmu karena dengan sebatang atau beberapa rokok saja pusingku sedikit bisa menghilang. Lantas apa yang engkau inginkan lagi?"

Wajahnya tertunduk sedih dan berkaca-kaca seolah air mata tak tertahaan untuk keluar, bukan karena takut pada suaminya.. tapi karena malu pada Allah.
"Berarti selama ini, aku sudah gagal membuatmu bahagia mas"

"Apa maksudmu sayang? Aku selama ini sudah cukup bahagia dengan pernikahan kita, engkau seoarang istri yang solehah.. calon ibu untuk anak-anakku."

Terdengar dari mulutnya isakan tangis seperti bisikan..

"Engkau selalu membimbingku mas, aku bersyukur memiliki suami sepertimu yang soleh.
Tapi tidaklah bisa aku lebih menang dibandingkan sebatang rokokmu yang bisa membuatmu lebih baik disaat pusing menghampirimu.
Aku kira selama ini hanya aku yang bisa membuat hatimu tenang, tentram, damai dari kepenantan diluar rumah..
Aku kira hanya aku pengobat hati dan pikiranmu saat kamu merasa resah dan pusing.
Aku kira hanya aku teman saat kamu sedang bersedih dan bimbang..
Aku kira hanya aku yang bisa membuatmu terbuai dan memanjakanmu dengan ketenangan.
Ternyata ada sebatang rokok yang bisa membuatmu sedikit lebih releks sesaat.
Mungkin engkau bilang aku cemburu.. tapi bukan begitu yang ku mau..

Saat pikiranmu sedang releks karna kepulan asapnya, tidakkah kau memikirkan aku mas.. aku begitu takut sendirian disini tanpamu..
aku takut perlahan-lahan kepulan asap ini menggerogoti parumu
aku takut kenikmatan asap itu merasuk kejantungmu
aku takut paparan asap yang kau rasa nikmat masuk ketubuh anak-anak kita, membuatnya menjadi perokok pasif.. bukankah itu mengancam kesehatan mereka?
Mas pasti tak ingin mereka sakit bukan?
Mas pasti ingin menghabiskan waktu denganku, menikmati kebahagiaan bersama keluarga kecil kita tercinta tanpa rasa sakit dari kenikmataan asap sesaat.
Mas... tidakkah bisa cukup hanya aku yang jadi penenangmu?
Rasa sayangku bukan hanya pada sikapmu saja.. tapi pada paru, jantung dan semua anggota tubuhmu yang lain.. aku tidak ingin kamu terluka sedikit saja.. Aku tak bisa membiarkanmu menikmati sesuatu yang mungkin bisa jadi akan merusak tubuhmu dihari esok.
Tidakkah mas mau lebih lama menikmati hidup bahagia bersamaku?
Maafkan aku mas, aku terlalu mencintaimu...
Aku tahu Allah tidak melarang akan kepulan asap itu, tapi satu yang aku mau.. mas bisa hidup baik-baik saja denganku dan anak-anak..
Allah menitipkan ku padamu sebagai tulang rusuk.. aku malu pada Allah, tidak bisa menjadi tulang rusuk yang baik untuk suamiku tercinta..

Sesuatu yang ada didunia ini adalah kehendak Allah, tetapi bukankah Allah menyuruh kita untuk menjaganya..
Pohon apabila dijaga, dirawat, dipupuk maka ia akan menghasilkan daun yang lebat dan memunculkan buah yang segar lagi manis..
Semoga Allah melindungi maksud dan tujuan terbaik untuk seorang istri terhadap suaminya. Aamiin

Semoga bisa bermanfaat ^_^
-Dwi Zulfiyah-


Cek koleksi baju muslim keluarga disini yuuk bunda, biar lebih up to date :-)



Comments

Popular posts from this blog

Pilihlah Allah Sebagai Tempat Mengadu Dari Suatu Pilihan Kita

Menata Hati

Tips singkat berlapang hati dari ocehan negatif orang lain